Membangun Rumah

Bagi Keluarga Sejahtera

Cara Menggunakan Concrete Mixer (Molen)

Ini hanya sekedar sharing dan bagi-bagi pengalaman buat Anda yang sedang membangun rumah dengan menggunakan concrete mixer atau lebih sering dikenal dengan nama Molen.

Cara Pertama,

Siapkan semua peralatan yang dubutuhkan.

Waktu untuk pengecoran sangat singkat, sehingga sebelum pekerjaan dimulai semua peralatan sudah ready dilapangan. Alat2 yang dibutuhkan adalah: Mesin Molen, Solar 5 ltr, Dolag sesuai ukuran dilapangan, Pengki 12 bh, Ember 12 bh, sepatu buat ngaduk semen, jangan lupa pakaian kerja yang rapi.

Cara kedua,

Periksa mesin molen. Biasanya kalau sewa pihak penyewa mengirim teknisi untuk operator dilapangan. Apabila kondisi sudah Ok, nyalakan mesin molen.

Cara ketiga,

Masukkan air terlebih dahulu. Periksa apakah masih ada bekas semen yang menempel dan setelah itu masukkan 1 pengki kerikil/split. Biasanya orang tidak ngerti kenapa kok split yang duluan? kenapa bukan semen? Gunanya adalah untuk ngebersihin bucket molen dan supaya semen tidak nempel dibucket. Setelah itu baru masukkan 1 zak semen. Tambahkan 1 ember air sambil disiram kesemen yang mucrat biar debu semen tidak berterbangan…awas bisa flek nanti. Setelah itu masukkan pasir dan split berdasarkan komposisi yang ditentukan…Nah ini…kebanyakan para kenekbangunan tidak mengerti berapa jumlah pasir atau splitnya? Caranya gampang…. Kita tentukan komposisi berdasarkan perbandingan volume aja..biar nggak ribet. Buat dolag sesuai dengan ukuran 1 zak semen setelah itu masukkan pasir dengan pengki. hitung berapa pengki diapat. (klu semen standar 50kg biasanya 5 pengki udah penuh). Setelah itu tanya Pelaksananya mau perbandingan berapa? Biasanya Untuk K225 komposisinya 1 zak semen:2zak pasir:3zak split atau K0 1:3:5. Misal kita mau buat beton struktur untuk sloof dengan K225. Maka pasir harus kita masukkan sebanyak 10 pengki, split 15 pengki…eeeppppp! tunggu dulu…lihat kondisi materialnya. Apa pasirnya berbutir kasar atau halus…untuk pasir beton biasanya butirannya sudah bercampur kerikil kasar 1 s/d 2 cm. Sehingga jumlah split nya harus kita kurangi..biasanya 3 pengki..jadinya 1 zak semen: 13 pengki pasir dan 12 split. Dan Terakhir lihat hasil adukannya apa sudah cukup bagus? Ada istilah banjir, kurang daging atau kental semua Anda yang harus menentukannya.

Diatas semua itu Anda boleh berkomentar untuk sekedar berbagi pengalaman. Saya tunggu, ya?

Sekian

Februari 22, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Rumah Ditinggal Mandor?

Ini masalah besar. Banyak kejadian yang rumit didalam membangun rumah, akan tetapi semua pasti ada solusinya. Kejadian yang satu ini sangat berpengaruh terhadap rencana kita didalam penyelesaian pekerjaan membangun rumah. Rencana menempati rumah yang sudah diatur bakal berantakan, atau Anda terpaksa memperpanjang kontrakan rumah atau numpang dulu dirumah Ortu atau Saudara.

Kebanyakan rumah ditinggal mandor dan tenaga lainnya karena menyangkut masalah pembayaran, solusinya adalah percepat atau selesaikan pembayaran yang masih tersisa. Tetapi ada juga yang lancar dalam pembayaran tetapi mandor dan tenaga lain sudah kabur semua. Ini kemungkinan besar mandor salah perhitungan alias rugi, solusinya Anda harus melakukan pendekatan persuasif, tanya mandornya kenapa bisa rugi? Apa karena material+alat tidak mendukung atau karena tuntutan gaji harian yang mulai naik atau kadang-kadang uang terpakai untuk keperluan lain. Nah, disini Anda harus bijaksana tetapi yang paling penting tenaga harus tetap ada dan pekerjaan terus berjalan. Solusinya mungkin lebih baik tenaga Anda ambil alih dan pembayaran harian tenaga langsung dari Anda. Jadi Rumah tetap bisa selesai sesuai rencana dan Anda tidak repot mencari tenaga lagi.

Terakhir, kemungkinan mandor dan tenaga lain benar-benar tidak mau lagi bekerja membangun rumah Anda, maka sebaiknya Anda mencari Mandor baru. Bila pekerjaan setengah berjalan, Anda harus lakukan perhitungan ulang Upah yang telah dibayar, minta potongan akibat kerugian waktu dan sisanya Anda teruskan ke Mandor yang baru.

Anda ingin berkomentar? Saya tunggu…

Sekian

Februari 22, 2009 Posted by | Membangun Rumah, Uncategorized | Tinggalkan komentar

Membangun Rumah Dengan Biaya Murah

Sekedar tip buat rekan-rekan yang ingin membangun rumah dengan biaya murah. Pertama, pastikan terlebih dahulu bentuk dan gambar rumahnya. Supaya murah, Anda harus buat sendiri gambarnya. Khan sudah banyak program untuk membuat gambar instant. Anak saya saja langsung bisa make 3D Home atau ArchiCAD…Gampang. Kedua, survey lokasi untuk menentukan tempat membeli material, Supaya murah jangan lupa minta diskon yang banyak. Ketiga, Permudah cara pengerjaannya. Jangan terlalu idealis atau sudah kayak spesialis aja…prinsipnya sederhana kalau terasa nyaman lanjutkan saja. Saya punya teman yang terlalu idealis tapi tidak memikirkan masalah waktu, biaya sama kesulitan pengerjaannya…jadilah rumah mahal dengan tampilan yang aneh dan kurang nyaman. Keempat, jangan lupa minta tolong saudara atau tetangga dekat, sehingga tidak perlu membayar upah tenaga, atau mendatangkan tenaga dari luar…bisa susah ngurus pasport atau KTPnya suka dimintai satpam….biaya lagi… Selanjutnya coba Anda pikir…Apalagi ya..?

Salam

Februari 9, 2009 Posted by | Uncategorized | Tinggalkan komentar

Hubungan Rumah Dengan GRK

Pembaca Yang Budiman,

Status rumah sebagai pemakai energi terbesar membuat sektor ini tidak hanya berperan penting dalam memicu terjadinya perubahan iklim, tetapi sebaliknya juga berpotensi sangat besar untuk membantu menguranginya. Kuncinya adalah bagaimana cara untuk mengurangi dan menghindari emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari bangunan. Konsumsi energi terbesar (40%), terjadi pada operasional bangunan yaitu melalui sistem pemanasan, pendinginan, pencahayaan, produksi air panas dan penggunaan peralatan berbasis listrik dan sumber tenaga lainnya di dalam rumah, kantor atau tempat komersial. Energi lainnya digunakan untuk proses memproduksi material bangunan dan konstruksi.

Potensi sektor bangunan untuk membantu menurunkan emisi GRK dengan drastis  secara teknis telah terbukti. Namun sayangnya caranya masih kurang dikenal dan sering tidak memperoleh dukungan kebijakan pemerintah dan kurang mendapat perhatian dunia pasar. Studi World Business Council for Sustainable Development (WBCSS) menemukan 4 unsur kunci yang menghambat kemajuan efisiensi energi bangunan yaitu kurangnya pengetahuan, kurangnya penerimaan komunitas bisnis, kurangnya kepercayaan korporasi, dan kurangnya komitmen personal. Hal ini membuat program kampanye dan peningkatan kapasitas tentang upaya mereduksi GRK dari bangunan, menjadi sangat penting untuk seluruh kalangan seperti pemerintah, investor, arsitek, developer, kontraktor maupun penghuni. Selain itu pemerintah memiliki peran sangat vital dalam membantu upaya ini melalui kebijakan-kebijakan yang dapat menghapus hambatan dalam meningkatkan efisiensi energi. Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan standar energi bangunan dan peralatan rumah tangga, kantor dan tempat komersial labelling, pembebasan pajak peralatan hemat energi atau rendah karbon,  pembuatan proyek percontohan dan insentif bagi bangunan efisien energi.

Cara sederhana untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca ini antara lain dengan penapisan sinar matahari dan penghawaan alami, meningkatkan insulasi bagian luar bangunan, mengunakan material daur ulang, penyesuaian ukuran dan bentuk bangunan sesuai fungsinya. Hasil lebih maksimal bisa diperoleh dengan bantuan teknologi lebih maju seperti pengunaan sistem pendingin, sistem pemanas, sistem pencahayaan dan pemakaian alat rumah tangga yang hemat energi.

Nah, Bagaimana dengan Anda?

(Disadur dari Griya Asri)

Januari 25, 2009 Posted by | Design Rumah | Tinggalkan komentar

Membangun Rumah

Selamat Datang!

Hampir semua orang berusaha untuk bisa mewujudkan hal yang satu ini dikarenakan membangun rumah adalah suatu kebutuhan pokok selain sandang dan pangan.

Bila kita sudah membentuk sebuah keluarga, hal yang paling pokok untuk direncanakan adalah bagaimana membangun sebuah rumah untuk masa depan keluarga.

Dimulai dari pencarian lokasi, model rumah dan harga menjadi ukuran dalam menentukan pilihan yang satu ini. Bila masih sendiri tentu hal ini tidak sulit untuk dilakukan, tetapi bila sudah punya pasangan serta anak maka banyak sekali pertimbangan, selera dan kepentingan yang terkait didalam menentukan atau membangun sebuah rumah.

Pada dasarnya banyak orang yang membangun rumah dengan bantuan atau jasa orang lain, tetapi tidak sedikit yang berjuang membangun sendiri rumah mereka atau diantara keduanya membangun dengan bantuan tidak langsung dari orang lain (advice planning saja).

Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah sudah siap untuk mewujudkan impian keluarga? Apakah sudah menemukan lokasi yang sesuai? Bagaimana dengan pembiayaannya? Atau Anda berdua sudah memutuskan untuk membangun sendiri rumah Anda? Semua membutuhkan jawaban dan Andalah yang menentukannya… sekarang!

Salam

Januari 24, 2009 Posted by | Membangun Rumah | 4 Komentar